Senin, 24 Oktober 2011

Segaris senyuman :)

Angkot berhenti lalu saya pun turun dan tepat ketika saya menginjakkan kaki ini pada aspal panas akibat terik siang itu, tampak seorang bapak penjual pepaya sedang melamun. Lamunannya buyar dan bapak itu menoleh ke arah saya dengan wajah lelah mungkin karena belum mendapat sepeserpun rupiah. Spontan saya berikan segaris senyuman, ia pun langsung membalas dengan senyuman. Begitu indah melihat rautnya yang sontak berubah. Saya bicara melalui senyum saya tadi, “Pak..Nanti pasti ada yang beli pepayanya.. Ada yang borong! Amin! Ayo semangat! Bapak hebat!”. Dan ia seperti membalas juga melalui senyumnya, “Energi yang tadi sempat pergi kini kembali, saya percaya pasti diberkati hari ini. Terima kasih nak..” :)

Itulah perubahan kecil hasil senyumku yang dari hati siang itu.
Merubah raut tanpa pengharapan bapak penjual pepaya menjadi lebih semangat setidaknya untuk berharap. Jadwal padat, ribuan aktivitas dan rutinitas, waktu yang enggan menunggu, terkadang membuat hilang satu kesempatan untuk sebuah percakapan. Ada solusi pengganti percakapan yang tersimpan, yaitu sebuah senyuman.

Melalui senyum singkat, kita mampu memekik semangat.
Melalui senyum yang gratis, kita mampu menyebarkan energi postif dengan praktis.
Melalui senyum simpul, kita dapat mengasah harapan yang telah tumpul.
Melalui senyum kecil, kita ungkap syukur meski perjuangan hari ini belum ada hasil.
Melalui senyum ketulusan, kita bahkan mampu membuat sebuah perubahan.

Saat tesenyum pada cermin, kamu seperti menerima pesan tentang betapa berharga dan berartinya pribadimu. Hal yang sama terjadi ketika kamu tersenyum pada mereka. Ketika tak sempat bercakap-cakap bahkan sekedar menyapa, cukup tersenyumlah.. Bagi orang terkasih terdekat, orang yang tak dikenal namun tak asing dalam harimu yang padat, orang yang tak sengaja berpapasan di gang atau perempatan jalan, atau orang yang diidolakan. Atau, orang yang membencimu sekalipun. Kita tak pernah tahu mungkin saja orang yang bertemu dengan kita hari itu hanya perlu segaris senyum, bahkan untuk “menyambung nyawa”. Berlebihan? Tidak, saya bicara fakta. Ketika kecewa dan putus asa hingga berharap semua disudahi saja; lebih dari sebuah kata, senyuman mampu membuat seorang yang diujung hidupnya berubah ingin bersahabat dengan usia selamanya.

Balas kebencian dengan segaris senyuman, tak ada yang mampu membenci sebuah senyuman yang dari hati. Betul..Tanpa percakapan, hanya senyuman, dapat tercipta sebuah perubahan. Ya, betapa berjuta arti dari aksi segaris senyummu dan senyumku yang praktis dan gratis dalam kehidupan bahkan untuk sebuah “perubahan”. :)

Sudahkah tersenyum hari ini? Setidaknya tersenyum pada sebuah cermin :)



Sumber : http://chananovia.tumblr.com/post/3011120663/segaris-senyuman-30-01-11-19-36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar